Penjajahan yang diterima bangsa Indonesia dahulunya sebab dari
ketergantungan alat untuk mengeksplor sumber daya alam yang ada. Dari
masa penjajahan tersebut maka muncullah negara-negara lain dengan
kekuatannya lainnya mengusai Tanah Air melalui beberapa perusahaannya.
Lengkapnya, berikut pandangan aktivis, Haris Rusly dari Petisi 28 mengenai hal terkait.
“….Tercatat mulai dari era kekuasaan ‘predator’ VOC yang selama
ratusan tahun menjajah bangsa Indonesia, hingga ‘predator’ The Seven
Sister, yaitu tujuh perusahaan raksasa kartel minyak, Exxon, Shell,
British Petroleum (BP), Gulf, Texaco, Mobil dan Chevron atau Socal, yang
telah sekian lama menjajah dan mengendalikan arah dunia sebagai
pemerintahan bayangan (shadow goverment).
Kini para ‘predator’ sumber daya alam tersebut sedang meratap
bangkrut, tengkurap, lantaran telah ditemukannya berbagai teknologi baru
untuk mengeksplorasi berbagai jenis energi yang disediakan Tuhan di
hamparan alam semesta. ‘Sesungguhnya tak ada yang namanya krisis energi
seperti yang digembar gemborkan selama ini, yang tepat adalah belum
ditemukannya teknologi baru yang efisien untuk menggali energi yang
terhampar’.
Menyusul tengkurapnya predator kapitalisme sumber daya alam, kini
mulai berkibar ‘nabi’ baru, ‘nabi’ yang dilahirkan oleh revolusi
teknologi informasi dan digital. Steve Jobs (Apple), Bill Gates
(Microsoft), Andrew Rubin (Android OS), Larry Page (Google), Mark
Zuckerberg (Facebook), Jan Koum (Whatsapp), dll adalah diantara ‘nabi’
baru tersebut.
Mereka Para ‘nabi’ baru tersebut adalah kekuatan baru yang mempunyai pengaruh besar di dunia karena memegang kendali hard ware dan soft ware
informasi, dalam berbagai survey juga telah menempatkan mereka sebagai
orang terkaya, menggeser orang-orang yang kaya dari minyak….” (RobigustaS/voa-islam.com)
Sumber : voa-islam
Silakan share jika bermanfaat >>>
0 Response to "Penjajahan Gaya Baru Itu Bernama Digital "
Post a Comment