Setelah Brunei Darussalam memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam di
negaranya, banyak pihak yang anti Syari’ah terguncang. Media Barat
ramai-ramai mengecam kebijakan tersebut, menganggap bertentangan dengan
hukum internasional, melanggar hak asasi manusia, serta kecaman keras
lain yang tidak pantas. Para selebriti dunia pun turut ambil bagian
dalam aksi protes tersebut dengan memboikot hotel milik Sultan.
Kecaman tersebut juga ditujukan kepada diri pribadi Sultan Brunei yang
merupakan kekuatan besar di balik penerapan Syari’ah Islam di Brunei.
Mereka mencari-cari kesalahan pribadi sang Sultan, serta membuat fitnah
terhadap keluarganya. Media-media Indonesia pun ikut memberondong
kebijakan tersebut dengan aneka fitnah yang keji.
Kecaman tersebut tentu saja aneh dan tidak beralasan. Karena penerapan
Syari’at Islam di Brunei berlaku untuk negara Brunei, dan yang mendapat
dampak dari kebijakan tersebut adalah penduduk Brunei. Akan tetapi,
kebijakan penerapan Syari’at Islam membuat banyak pihak yang merasa
terganggu kepentingannya mencari celah untuk menggembosi kebijakan
tersebut.
Berikut jawaban tegas dari Sultan Brunei Hassanal Bolkiah terkait
kecaman keras yang ditujukan atas kebijakan penerapan Syari’ah Islam di
negaranya, sebagaimana dilansir oleh My News Hub.
“Di negara Anda, Anda mengklaim menerapkan kebebasan berbicara,
kebebasan pers, kebebasan beragama, dan sebagainya. Hal tersebut ada
dalam konstitusi Anda dan sistem politik Anda, identitas nasional Anda,
hak Anda dan cara hidup Anda.”
“Di negara kami, kami mempraktekkan budaya Melayu, Islam, Sistem
Monarki, dan kita akan menerapkan hukum dan Syariah Islam. Islam adalah
konstitusi kami, identitas nasional kami, hak kami, dan cara hidup
kami,”
“Kami mungkin menemukan celah (kelemahan) dalam sistem hukum dan
peradilan Anda, dan Anda mungkin menemukan hal yang sama pada kami, tapi
ini adalah negara kami. Sama seperti Anda yang mempraktikkan hak Anda
untuk menjadi gay, dll untuk kehidupan Anda di duni ini. Sedangkan kami
mempraktekkan hak-hak kami untuk menjadi Muslim untuk kehidupan di dunia
dan akhirat.”
“Ini adalah sebuah negara Islam yang mempraktekkan hukum Islam.
Mengapa Anda tidak khawatir tentang anak-anak Anda yang ditembak mati di
sekolah-sekolah, khawatir tentang penjara-penjara Anda yang tidak mampu
untuk menampung narapidana, khawatir tentang tingginya tingkat
kejahatan, khawatir tentang tingginya tingkat bunuh diri dan aborsi,
khawatir tentang apa saja yang seharusnya Anda khawatirkan di negara
Anda. Sebagian besar agama menentang homoseksualitas, itu bukanlah
sesuatu yang baru.”
“Pada saat Anda mendengar bahwa Islam dan Muslim membuat sikap dan
berusaha untuk meneguhkan kembali iman mereka, Anda menghakimi, Anda
melakukan boikot, Anda mengatakan bahwa itu salah, itu bodoh, itu
biadab.”
“Sekali lagi, seharusnya Anda fokus terhadap
kekhawatiran-kekhawatiran yang telah saya sebutkan sebelumnya. Apakah
tidak salah [hukum] yang membolehkan senjata mematikan? Apakah tidak
salah [hukum] yang membolehkan bayi yang belum lahir dibunuh? Apakah
tidak salah [hukum] yang membolehkan gaya hidup yang menghasilkan AIDS
dan terputusnya generasi?”
“Mengapa Anda begitu peduli terhadap apa yang terjadi di sini, di
sebuah negara Islam, sedangkan pada saat yang sama Anda bahkan tidak
membuka mata tentang apa yang terjadi di Suriah, Bosnia, Rohingya,
Palestina, dan lain-lain?”
“Ribuan orang terbunuh di sana dan Anda tidak peduli, tidak ada
seorangpun yang terbunuh di sini di bawah hukum Syari’ah ini, dan Anda
begitu meributkannya, bahkan pada saat warga di sini yang langsung
terkena dampaknya, menerimanya dengan damai.”
“Hukuman mungkin keras tetapi tidak berarti bahwa ini lebih mudah
untuk dilakukan. Ada proses yang harus dilalui sebelum suatu hukuman
yang sebenarnya dijatuhkan. Kami baik-baik saja dengan ini, dan kami
senang.”
Sumber: arrahmah.com
Silakan share jika bermanfaat >>>
0 Response to "Serangan Barat Terhadap Penerapan Syari'ah Islam, Inilah Jawaban Sultan Brunai"
Post a Comment