Ilustrasi
Pada zaman Rasulullah SAW, Alquran masih berupa mushaf yakni berupa
tulisan di atas pelepah kurma atau di atas kulit hewan. Terkadang bahkan
ditulis di atas batu dan media lainnya.
Jika diperhatikan, wujud fisik mushaf di
zaman Rasul tak pernah tampil dalam edisi lengkap yang terdiri dari
6666 ayat, 114 surat dan 30 juz.
Melainkan berupa lembaran-lembaran yang
berisi beberapa potong ayat saja. Meski berbentuk mushaf dan bukan Quran
seutuhnya, tak mengurangi kesucian dan kemuliaannya.
Lalu, mengapa pada masa itu Quran tak berbentuk buku yang utuh dan ditulis di media selain kertas?
Pertama, ayat Alquran belum turun semua
ketika itu. Ayat Alquran turun secara bertahap, ayat demi ayat, tidak
sekaligus. Dalam satu surat misalnya, ayat-ayat tersebut masih dipotong
lagi jadi beberapa bagian, dan turunnya secara random.
Terkadang ayat bagian depan turun belakangan, lalu sebaliknya ayat-ayat bagian belakang justru turun lebih dulu.
Kedua, kala itu Quran tak ditulis dalam
sebuah buku bukan karena pada zaman itu belum ada kertas. Akan tetapi,
karena kertas bukan satu-satunya sarana yang tersedia, sulit didapat dan
harganya pun tidak semurah seperti masa sekarang.
Ketiga, Rasul dulu nyaris sama sekali
tidak pernah memberikan perintah penulisan mushaf dalam satu bundel
buku. Gagasan penulisan mushaf dalam satu bundel buku itu disuarakan
oleh Umar bin Khattab RA.
Namun, Abu Bakar As-Siddiq yang kala itu
menjadi khalifah menolak gagasan tersebut. Karena itulah Quran tetap
ditulis dalam bentuk lembaran-lembaran mushaf.
sumber : dream
0 Response to "Inilah Sebabnya Kenapa Mushaf Quran Zaman Rasul Ditulis di Atas Pelepah Kurma"
Post a Comment