Ada banyak penyakit setiap hari yang sembuh dengan membaca Al-Quran.
Kita tidak dapat membantah hal itu karena kesembuhan memang terjadi. Hal
itu terjadi pada saya (Abduldaem Al-Kaheel – penyusun artikel) ketika
saya membaca ayat-ayat tertentu untuk khusus penyakit dan penyakit itu
sembuh! (atas izin Allah).
Penyembuhan dengan Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak
ada studi atau penelitian tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai
perjalanan ini dan memohon kepada Allah untuk membimbing saya,
memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan kepada saya kebenaran
dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan kepada saya
kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah
terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun,
yaitu bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah
menempatkan dalam setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk
penyakit tertentu jika ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu
berkali-kali.
Permulaan
Ketika kita merenungkan alam semesta di sekeliling kita, kita melihat
bahwa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom ini
bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap benda di dalam
alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh
kita adalah sel; setiap sel terbuat dari milyaran atom dan setiap atom
terbuat dari nukleus positif dan elektron negatif yang berotasi di
sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan elektromagnetik dihasilkan
serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin.
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini
dan di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya setiap
benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahasia yang membuat otak kita berpikir adalah sebuah program akurat
yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di dalam setiap sel ini
mengerjakan tugasnya dengan teliti; kerusakan sekecil apapun dalam
pekerjaannya akan menyebabkan ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa
bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah
dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan
bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti gelombang
cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah
sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini
bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa
sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahwa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang
bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki
frekuensinya sendiri, dan manusia bisa mendengar dari frekuensi 20 per
detik hingga frekuensi 20000 per detik (1).
Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap oleh
telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui
saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak; sel-sel
terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam
berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian ini bekerja
sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka ke
dalam bahasa yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak
menganalisa sinyal-sinyal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya
ke berbagai bagian tubuh untuk terhubung dengan sinyal-sinyal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai
telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu
dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap
sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara
dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam
Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul terapi suara; suara tersebut adalah sebuah getaran,
sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel
tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para pengamat baru-baru ini.
Di universitas Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini,
para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel otak tidak hanya
mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang
bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah
terus-menerus siang-malam 24 jam.
Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University, mengatakan
bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja
sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer
yang bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam
setiap sel, dan ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di
sekitarnya, terutama suara (2).
Gambar 3: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam
setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya
sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu
juga menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas
adalah gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan
elektromagetik yang terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian
tubuh bergetar dalam frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang
rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap suara di
sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang melanda semua bagian tubuh
akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada bagian sel ini dan
oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh yang umum
yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena
suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan
terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon
suara tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata
lain untuk mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan
hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan
(terapi suara) ini?
Cerita tentang terapi suara
Alfred Tomatis, seorang dokter Perancis, membuat eksperimen selama
lima puluh tahun mengenai indera manusia dan muncul dengan hasil bahwa
indera pendengaran adalah indera yang paling penting! Dia menemukan
bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi
vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi gerakan-gerakannya ia juga
menemukan bahwa telinga mengontrol susunan saraf!
Selama eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung
dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan
fleksibilitas tubuh serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh
suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh bagian tubuh seperti
jantung, paru-paru, hati, perut dan usus; hal ini menjelaskan mengapa
frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh (3).
Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahwa suara
mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-partikularnya,
dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri dan akan
terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya (4). Pada
1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan
yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh
memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa
tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa
suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa
suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang
ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki efek
yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu
sendiri!!
Gambar 4: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi
sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara memiliki
kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel
otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran
memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu
mengembalikan keseimbangannya; otak adalah organ yang mengontrol tubuh
dan dari sini perintah-perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh
terutama sistem kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari
tubuh yang sehat dan mengenakannya kepada berbagai suara; Dia menemukan
bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel
tersebut; ketika memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan
bahwa bentuk dan nilai medan elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai
frekuensi suara dan tipe suara pembaca.
Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setetes
darah dari salah satu pasein; dan kemudian memonitor tetesan darah
tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pasien itu untuk mengeluarkan
berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses gambarnya, bahwa nada
tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya dan
sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa
ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya
lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil
yang penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik
terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen
lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat
pengobatan yang paling kuat (5). Fabien menemukan bahwa beberapa suara
dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama
mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang
mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran
darah.”
Gambar 5: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi
suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak hebat dalam
perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang
menurut medis tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh?
Jelaslah bahwa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang
Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, buktikan dalam eksperimennya
terhadap air; Dia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada
molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahwa ada
nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan
membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh
manusia 70 persennya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar
mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan
dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena
suara; dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum.
Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan
berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di
dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada
gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air yang beku; medan
elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinyu akibat
efek suara.
Bagaimana ayat-ayat Al-Quran bisa menyembuhkan?
Sekarang, mari menanyakan pertanyaan penting: apa yang terjadi di
dalam sel-sel tubuh dan bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara
ini mempengaruhi sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya?
Dengan kata lain, bagaimana mekanisme penyembuhannya?
Para dokter terus mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus;
jika kita memikirkan tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya
bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberikan virus
itu informasi yang tersimpan di dalam, yang memungkinkannya untuk
menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan
sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya sementara berdiri
tak berdaya di depan virus lainnya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh
oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini
menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan
aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang
berada di dalam untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang
mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya
melalui medan-medan elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam
sel-sel ini. Sel-sel itu akan merespon medan-medan tersebut dan
memodifikasi getaran-getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa
yang kita rasakan dan pahami setelah mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini
adalah sistem keseimbangan alami; ini adalah apa yang Allah firmankan
kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar di atas adalah gambaran nyata sebuah sel darah
yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di
sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel
ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan yang
diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Ayat-ayat mana yang dapat menjadi terapi penyembuhan?
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa
(atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu; di antara surat yang
biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat
Kursi (ayat ke-255 di surat Al-Baqarah), dua ayat terakhir surat
Al-Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas,
Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari
membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –selain
mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat dengan adab-adab makan
yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai penyakit, baik fisik
maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah
untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai
penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam
terbukti secara medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah
itu penyakit psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun
jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)
Sumber:
- Frekuensi suara diukur dengan satuan Hertz, yang berarti pengukuran satu getaran setiap satu detik; frekuensi suara ini berbeda dari satu orang dengan orang lainnya dan berdasarkan apa yang dikatakan oleh manusia.
- Joel Schwarz, How little gray cells process sound: they’re really a series of computers, University ofWashington, Nov. 21, 1997.
- Tomatis Alfred, The Conscious Ear, Station Hill Press, New York, 1991.
- Jenny Hans, Cymatics, Basilius Presse AG, Basel, 1974.
- Maman Fabien, The Role of Music in the Twenty-First Century, Tama-Do Press, California, 1997.
- Emoto Masaru. The Message from Water,HADO Kyoikusha. Tokyo, 1999.
- Keys Laurel Elizabeth, Toning the Creative Power of the Voice, DeVorss and Co. California, 1973.
- Simon Heather, The Healing Power of Sound, www.positivehealth.com.
- Kara Gavin, University of Michigan researchers publish new findings on the brain’s response to costly mistakes, University of Michigan, April 12, 2006.
- Brain Scans as Lie Detectors: Ready for Court Use?, Malcolm Ritter, www.livescience.com, 29 January 2006.
- Carl T. Hall, Chronicle Science Writer, Fib detector Study shows brain scan detects patterns of neural activity when someone lies, www.sfgate.com, November 26, 2001.
Diterjemahkan dari www.kaheel7.com dengan sedikit editan dan tambahan penerjemah.
(siraaj/arrahmah.com)
0 Response to "[ Ilmiah ] Kekuatan Penyembuhan dengan Al-Quran Berdasarkan Penelitian Ilmiah"
Post a Comment