Jangan Salahkan Orang Lain dengan Keputusanmu


Hidup adalah PILIHAN. Betul...!!! Setiap orang mempunyai JALAN HIDUP dan takdirnya, namun aku yakin Allah selalu memberikan KESEMPATAN kepadaku untuk MENENTUKAN dan MEMILIH jalan hidupku, itulah yang disebut NASIB.

Hanya TAKDIR yang tidak bisa aku ubah. Allah memberikan aku kebebasan, kesempatan sekaligus cobaan untuk memilih apa yang menjadi keinginanku dalam menjalani hidup ini.

Kesempatan memilih untuk hidup  apakah di jalan yang BENAR atau SALAH, mau jadi orang  BAIK  -  JAHATSUKSES GAGAL atau  memilih menjalani hidup di jalan-Nya (SUFI)  atau tersesat. Itulah pilihan, dan semua itu aku sendirilah yang menentukan.

Setiap keputusan yang aku ambil saat ini akan sangat menentukan hidupku di masa depan.

Salah satu contoh NYATA yang ingin aku sampaikan kali ini berhubungan dengan mengambil KEPUTUSAN dan menentukan PILIHAN yaitu memilih PASANGAN hidup.

Aku selalu berpikir PERNIKAHAN itu adalah gambaran kehidupan baru yang penuh dengan lika-liku di dalamnya. Banyak kejutan yang terkadang membuat mereka tersenyum BAHAGIA atau mungkin sebaliknya KECEWA.

Kesempatan MEMILIH adalah HAK kita. Aku juga bingung dan heran dengan cerita2 mereka yang baru nikahan, ada yang terlihat sangat bahagia, menikmati dan mensyukuri setiap momentnya, tapi ada juga yang di hiasi dengan keluhan-keluhan.

Bahkan ada yang berumur beberapa bulan,,tragisnya lagi ada yang berumur hanya beberapa hari...Jadi Bersungguh-sungguhlah dengan seseorang apabila datang cinta kepada kalian...he he (sok nasehatin)

Yang menjadi pertanyaan aku adalah sebenarnya apa yang terjadi dengan pernikahan itu sendiri?

Kenyataan ini menjadi suatu tanda tanya untukku, namun cerita-cerita mereka menjadi pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga buatku. Aku memang tidak bisa memberikan pendapat maupun nasehat buat mereka, karena mereka akan berkata padaku

“Lhu belum ngalamin sendiri sich,,,!!! ntar dech kalo lhu udah berumah tangga,,,!”

Memang aku sendiri belum mengalaminya, namun apakah salah jika aku mempunyai pandangan tersendiri untuk hal ini? Kondisi ini mendorongku untuk lebih banyak mendengar perjalanan hidup mereka yang telah menikah dan mencari referensi, karena aku ingin tahu kenapa bisa terjadi kondisi seperti itu?

Hal yang sederhana namun mempunyai dampak yang sangat besar menurutku adalah KESALAHAN dalam menentukan PILIHAN dan mengambil KEPUTUSAN ketika memutuskan memilih seseorang untuk menjadi pasangan seumur hidupnya, kurangnya kesiapan MENTAL atau melanggar KOMITMEN yang sudah di sepakati sebelumnya.

Dari beberapa kasus yang aku dengar secara langsung, mereka yang mengeluh setelah menikah adalah KETIDAKYAKINAN dan kurangnya kemantapan HATI terhadap calon pasangan hidupnya, bahkan yang lebih parahnya lagi, TIDAK ADANYA CINTA di dalamnya.

Penyebab yang kedua itu, biasanya terjadi karena FAKTOR tekanan, dan KETERPAKSAAN baik itu dari pihak lain maupun akibat perjodohan.

Terkadang aku merasa PRIHATIN dengan mereka yang harus menikah karena adanya FAKTOR tekanan dari orang tua. Suatu KETERPAKSAAN yang mau tidak mau harus mereka lakukan karena ingin BERBAKTI kepada orang tua tapi justru bisa menghancurkan kebahagiaan dan masa depan mereka sendiri.

Seperti yang aku tahu mengenai cerita teman, bahwa ketika memutuskan MENERIMA pinangan seseorang untuk mau menikah, dia  harus sudah SIAP dengan segala PERUBAHAN yang akan terjadi.

Mungkin perubahan perilaku  dari pasangan hidup  atau perubahan pola kehidupan . Namun semua itu adalah perjalanan dari sebuah kehidupan baru yang disebut dengan pernikahan.

Satu hal yang ingin aku TEGASKAN di sini adalah jangan pernah MENYALAHKAN orang lain dengan kondisi ini, karena dirimulah sendiri yang mengambil pilihan ini.

Walaupun orang tua memaksamu, semua kesalahan ada padamu. Kesalahan dalam mengambil keputusan. Sekali kamu MEMUTUSKAN, maka RESIKO yg lebih BESAR menantimu!!

Pola HIDUP sekarang TIDAK memberi PELUANG indah untuk selalu MENERIMA kehendak orangtua. Sebab, orangtua tidak BISA mengatakan si A “Baik”, bla,,, bla...bla...atau B  “Ngga BAIK,,,,bla....bla...bla...” lagi pula POSISI  kita  sudah lebih dewasa. Karena kita yang rasain KADAR/NILAI semua itu...!!!

Kita  BERHAK mendapatkan KEBAHAGIAAN yang kita inginkan dengan menikahi seseorang yang kita CINTAI. Karena, orang tua yang BIJAK adalah mereka yang memberikan KESEMPATAN dan KEBEBASAN kepada anaknya untuk menentukan JALAN HIDUP dan pilihannya sendiri.

APAPUN yang bisa membuat anaknya BAHAGIA, itulah yang akan mereka lakukan. Meninggalkan rasa EGOIS dalam diri mereka walaupun KEINGINAN dan NIAT BAIK mereka adalah SEMATA-MATA demi melihat anaknya bahagia.

Sekali lagi, jangan pernah MENYALAHKAN orang lain apabila apa yang kemudian kamu alami ternyata TIDAK MEMBAHAGIAKANMU.

Pilihan dan keputusan ada pada diri kita . kitalah  yang menentukan, maka kita juga yang harus menjalaninya. Dalam mengambil keputusan gunakanlah HATI NURANI. Bukan HATI NURANI orang lain atau orangtua.

Boleh mendengarkan apa kata orang lain sebagai bahan PERTIMBANGAN, tapi KEPUTUSAN dan TANGGUNG JAWAB tetap pada diri sendiri. Ambilah keputusan dan BIARKAN HATI NURANI MEMBACA apa yang sebenarnya terjadi.

Andai dalam perjalanan kamu mendapati masalah, hendaknya di UKUR kadar masalahnya. Nilai dan pelajari masalahnya. Bukan berarti kamu harus lari dari masalah. Seberat apapun itu tetap konsekuen dengan KETETAPAN HATI. Bisa jadi ALLAH memberi COBAAN. Hidup itu Masalah, maka hadapilah...!!!

Pernikahan bukanlah menyatukan dua insan. Pernikahan adalah tempat segala karakter dan perbedaan di kompromikan untuk mencapai satu tujuan. Bahagia lahir batin, dunia akhirat

[SUMBER: FORUM.ABATASA, KISAH NYATA DARI : ARI W, SUDAH DIUBAHSUAIKAN NAMUN TIDAK  MENGURANGI TEMA YANG DIBICARAKAN]

*** Tulisan ini sekaligus untk REFLEKSI dan KOREKSI diri qw...!!! Semoga selalu mendapatkan HIDAYAH dari ALLAH SWT...Aminn

                                                                                               
           .:;\/~`\``;)                    ,.~-----,
           ;;==`_  ~:;(                ,,~{*}\~~--,.`.
          ;:==  6   6;;)             ,(((((({*});~~. .\
          ;;C      } )'             (('`)))~({*}) . \ .\
          :;`    `--';               >6  6`({*}))) . \~~
            |  `____/                ( {    ))())) . .`,
      ____._|      |_____.            `--' (((()))  .  |
     /    \  \__  _| |    \            `--  )))))) .  .|
    |      )  \/\/\_{@}    |           ,-| (((((((  .  |
    |       \_ \ \  | /    |          / | / )))))))   .|
    |    |\   : \ |/ |  Y  |         (/*@@*( '   ` ) . |
    \     \    \_\/_/   |  |         /  */  \ \'/ /.   |
     \     \     |o     |  |         \.  \   |'@'|    .|
      \     \    |      ; ,'--,.,.,.,  \     ~*@*~.  . |
       \     \_________._--`((,:{@}.:))_\    |~@~|  .  |
        \    '         |   ((,{@}:{@}.))-----'   ;/\   (,
         \._____________`-__((;,{@},:))_________/|{ | . ;
         |       |     |      `';{@},)   /`-----'\  |.  |
         |    .__/\__  |       `{@};,;  / / | \ \ \/   .|
         |   /   :;  \ |        `(@))\ /           \. . |
         |  /!   |    \|         ';; ))_/`-'/`_`.,  \.  |
         | | !   |     |          ';((   |   |  ! `_ \ .|
         | | !   |     |             ))  |   |  ! |.\_| |
         |/  !   |     |            (/   |   |  ! |  .  |
          |  !   |     |                 |   |  ! |~~~~'
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !  `|    `|                 |'  |' ! |
          |  !  -|    -|                 |`  |` ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 |   |  ! |
          |  !   |     |                 ~~~~|~~~~~
          |======|=====|                 /__//__/|
           |     \___  \___            _/) _/)  _J
           L_--______)-____)          (___(____/ Y

[SUMBER: forum.abatasa, kisah nyata telah diedit]

0 Response to "Jangan Salahkan Orang Lain dengan Keputusanmu"