[Kisah Nyata] Baik Belum Tentu Benar, dan Benar Belum Tentu Baik

Ada seseorang yang bernama Warta (nama disamarkan), seorang yang pernah menjadi Kasie Quality Control sebuah perusahaan yang bergerak di Offset dan Packaging, yaitu  untuk mencetak pembungkus Dancow, Milo, SGM, Nescafe, Kuku Bima, dll

Kemudian Warta pun pernah bekerja menjadi orang Kepercayaan tangan kanan / Pimpinan di sebuah perusahaan / pabrik percetakan ternama. Tak heran kalau posisinya cukup bagus dan punya jabatan yang lumayan baik.

Dengan nama yang menjulang langit (tenar), dengan kebehasilan yang diperoleh, Gaji yang tinggi, kekayaan yang ada. Maka tak heran Warta sangat kaya dibandingkan teman-temannya. Jadi, apalagi yang ingin dia cari di dunia ini.

Namun kesenangan dengan segala kelengkapan hidup yang dimilikinya ternyata masih belum memuaskan batinnya. Dari penampilan fisiknya, orang mengira bahwa Warta ini hidup penuh dengan kesenangan. 

Entah sebab apa, dan pikiran apa, tiba-tiba Warta memutuskan dan mengundurkan diri dari perusahaan tempatnya bekerja. Hatinya berkata bahwa dia harus berhenti bekerja di tempat itu. Akhirnya tanpa mengalami kesulitan dan konsekuensi yang ditanggung sendiri - pimpinan tertinggi di tempat dia bekerja mengizinkan dan mengabulkan permohonannya untuk berhenti bekerja.

Sebagai seorang Sarjana Teknik Mesin dan pernah juga mengenyam di pendidikan perguruan tinggi Matematika, tentulah dia sebagai seorang yang berpendidikan tinggi dengan kematangan tingkat berpikir, resiko untuk berhenti bekerja adalah menjadi taruhannya. Bukan saja taruhan untuk saat itu tapi taruhan masa depannya yang akan datang. 

Benar-benar taruhan yang luar biasa, padahal dia belum tahu bekerja dimana setelah ini. Mengandalkan sisa gaji pesangon-katakanlah tidak akan bertahan sampai beberapa tahun dengan tingkat kebutuhan yang semakin meninggi.

Apa yang terjadi...???? Ternyata Warta benar-benar ingin berkiprah di jalur spiritual dan meninggalkan kehidupan dunia yang serba gemerlap untuk akhirnya bekerja di ladang rohani. Artinya semua kekayaan dan harta milik kehidupan dunia dilepaskannya.

Berdasarkan hidayah yang diterimanya dia menjalankan lelaku atau sufi atau tapa yang cukup berat sesuai petunjuk yang diperolehnya. Lima (5) bulan dia tidak pernah berganti baju dan tidak pernah berganti celana. Bajunya hanya 1 berwarna putih, dan celananya berwarna hitam, itupun juga cuma 1. Artinya  dalam 5 bulan hanya 1 baju 1 celana. Sungguh perjuangan yang luar biasa di zaman modern seperti sekarang ini, dimana orang-orang berebut ingin mencari kekayaan untuk bekal hidupnya. Tak perduli apakah harta itu di dapat dengan cara halal atau pun haram, terkadang pandai membuat rumus sendiri dengan H3S (Halal, Haram Hantam Saja)

Jika bajunya  sudah teramat lusuh dan kain celana yang dipakainya teramat kotor, dekil dan kumal,  dia mencuci bajunya juga bergantian dengan celananya. Yang satunya di pakai dan satunya dijemur, di bagian atas terbuka di bagian bawah tertutup dan sebaliknya. Andai pun dilihat mungkin lebih kaya para gelandangan dan pengemis (gepeng) yang hidup di emperan-emperan toko atau yang hidup di bawah jembatan dari pada dia yang semulanya bergelimangan harta benda. Sungguh ironis..!!!

Jikalau malam hari dia sangat kedinginan karena hawa malam yang dingin dan sejuk, sedangkan di siang hari kepanasan di tengah terik panasnya mentari. Apa kan lagi haus dan lapar sudah menjadi kebiasaannya terkadang tidak makan seharian.

Bisa kita  bayangkan dalam kehidupan modern saat ini bagaimana jika seorang mantan pimpinan perusahaan melakukan seperti itu ? Hidup gembel di jalanan. Sungguh lucu dan aneh.

Ternyata perjuangannya selama ini dari hasil olah batin yang dia lakukan, dan dengan ujian fisik serta psikis yang luar biasa, serta selalu bermunajat kepada Allah SWT, tanpa sengaja dia mencoba untuk menolong seseorang yang sedang sakit. Beberapa hari kemdian orang yang ditolongnya pun sembuh, padahal oleh dokter si sakit tadi telah di vonis tidak bisa untuk sembuh karena penyakitnya sudah kronis.

Disinilah Allah Maha Besar dan Menolong Hambanya yang beriman. Dia beriman dan Taqwa, Kebanyakan orang beriman tapi tidak taqwa. Tak sedikitpun terbersit di benaknya rasa takut untuk di bunuh,  takut hantu, jin dan demit, ketakutan dari manusia yang berhati culas, munafik, dll. Apalagi yang mengancam keselamatan hidupnya. Karena semua itu dijalaninya dengan Beriman dan taqwa kepada Allah SWT.

Ternyata yang di tolongnya itu sembuh total. Dari kesembuhan itulah tersebar dari mulut ke mulut bahwa Warta dapat menyembuhkan orang sakit. 

Akhirnya dengan kuasa Allah SWT, Warta pun dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, semakin hari semakin ramai orang berdatangan ke tempatnya di sebuah gubuk yang sudah usang. Dari hari ke hari semakin banyak orang berdatangan karena beritanya menyebar dari mulut ke mulut. Rata-rata yang berdatangan adalah mereka yang berpenyakit berat seperi kanker, lever, tumor, darah tinggi, paru-paru, asam urat, lumpuh, dll.

Disamping itu, dia pun dapat membaca pikiran orang lain. Dia mampu mendeteksi pikiran orang lain. Mulai dari masa lalu, masa kini, dan kesulitan-kesulitan hidup yang dialami oleh seseorang. Lalu memberikan berbagai nasihat dan jalan keluarnya.

Dari waktu ke waktu, kehidupannya semakin membaik karena ada imbal jasa yang diberikan oleh orang-orang yang berobat tanpa ditentukan besaran tarifnya. Orang-orang dengan ikhlas memberikan jasa kepada dia karena tlah membantu kehidupan mereka dari yang sakit menjadi sembuh, dari galau menjadi tenteram dan bahagia, dari pesimis menjadi optimis. Begitulah lelakunya kepada orang-orang.

Dan akhirnya , saat ini dia bercita – cita ingin mendirikan rumah sakit gratis bagi banyak orang, dan Agar banyak orang sakit disembuhkan. Juga  dia akan membuka konseling spiritual dan Rohani, sesuai dengan apa yang menjadi petunjuk yang didapatnya.

Subhanallah...!!! Benar-benar perjuangan yang membawa berkah..!!!
                               ......... \ . . . ./ . ./ .........  .............. `=(\ /.=` .......

Mari kita beri kesimpulan dari kisah nyata di atas!

BAIK BELUM TENTU BENAR, DAN BENAR BELUM TENTU BAIK.

Bagi kebanyakan orang (mungkin semuanya, juga termasuk saya) tentu dengan jabatan dan kekayaan yang sudah mapan, pasti tidak mau meninggalkan apa-apa yang telah diusahakan. 

Bagi kita itu sudah BAIK tapi bagi seorang Warta, BELUM TENTU BENAR. Karena bisa saja terjadi dalam proses kepemimpinannya di perusahaan itu nantinya  dia akan kesandung masalah...??? Dan itu mungkin saja terjadi!

Dan BENAR bagi orang lain atas tindakan dia karena setelah dia berhenti dari jabatan tersebut, mungkin salah satu anak buahnya akan naik menjadi pimpinan di perusahaan tersebut, tapi bagi Warta BELUM TENTU BENAR karena bisa saja terjadi dengan salah seorang anak buahnya naik jadi pimpinan, perusahaan itu kemungkinan akan pailit karena dia tahu karakter anak buahnya.

 BAIK BELUM TENTU BENAR, DAN BENAR BELUM TENTU BAIK.

BAIK bagi orang lain dan dirinya atas tindakannya berhenti bekerja, tapi  BELUM TENTU BENAR bagi keluarganya, orang tua dan saudara – saudara kandungnya yang selalu memikirkannya. Dan menurutnya tindakan itu adalah BENAR, karena   jalan yang ditempuhnya dengan lelaku secara Rohani, berdasarkan petunjuk Allah.

 BAIK BELUM TENTU BENAR, DAN BENAR BELUM TENTU BAIK.

BAIK bagi dirinya ketika dia melakukan  lelaku rohaniah dengan meninggalkan segala kehidupan duniawi tapi bagi orang yang melihatnya BELUM TENTU BENAR karena manusia hidup dengan berbagai kebutuhan.

BENAR apa yang telah dilakukannya dengan aktivitas lelaku spritualitas tadi dengan selalu bermunajat kepada Allah, namun BELUM TENTU BAIK, karena hidupnya sekarang penuh dengan kesengsaraan, layaknya seperti gembel di jalanan.

 BAIK BELUM TENTU BENAR, DAN BENAR BELUM TENTU BAIK

Begitulah kita menyikapi suatu keadaan. Namun Anda jangan mengikuti tindakan seperti cerita di atas kalau tidak berdasarkan PETUNJUK dan HIDAYAH dari Allah SWT. Kalau Anda nekat, pasti Anda sengsara selamanya..Betul ,,,??

Jadi, apapun yang terjadi Anda yang berhak untuk MEMUTUSKAN berdasarkan hati nurani dan perasaan batiniah Anda. Ikuti kata hati, karena kata hati tidak mungkin SALAH. 

Dalam diri kita terdapat empat saudara kembar , masing-masing menunjukkan fungsinya dalam tindakan kita. Salah satunya Kata hati...!! Maka kembaran yang menyelimuti kata hati kita tidak mungkin menyesatkan...!!! Dalam Islam itu namanya "qorin" (Arab:yang menyertai) Artinya  saudara batin.

Coba Refleksikan dalam kehidupan Anda...!! !

(materi cerita dan nama (disamarkan) sudah mengalami pengeditan, trimaksih utk  sahabatku di musholla Baitul Mukmin Denpasar)

0 Response to "[Kisah Nyata] Baik Belum Tentu Benar, dan Benar Belum Tentu Baik"