Menurut studi yang dilakukan fisikawan University of Southhern
Denmark, keruntuhan alam semesta ini ditunjukkan oleh adanya perubahan
radikal.
Dilansir International Business Times, Senin 16 Desember
2013, peneliti mengatakan perubahan radikal itu terjadi saat gelembung
muncul pada medan Higgs. Sebagaimana diketahui medan Higgs merupakan
bidang energi yang tak terlihat yang hadir di seluruh alam semesta.
Jika gelembung ini membesar, kata peneliti, maka kecepatannya akan
berkembang pada kecepatan cahaya. Walhasil, kekuatannya dapat menelan
segala sesuatu yang disentuh gelembung. Kondisi ini akan membuat alam
semesta kacau balau.
Memang teori berakhirnya alam semesta ini bukanlah hal yang baru,
tapi beberapa fisikawan Denmark itu mengklaim telah membuktikan teori
itu dengan model matematik.
“Banyak teori dan kalkulasi untuk memprediksi seperti fase transisi,
tapi ada beberapa ketidakpastian dalam hasil kalkulasi sebelumnya,” ujar
Frederik Colding Krog, PhD, pimpinan studi yang juga peneliti di Pusat
Kosmologi dan Fisika Partikel Fenomenologi University of Southern
Denmark.
Krog menegaskan, tim telah melakukan perhitungan yang lebih tepat dan menyimpulkan dua hal penting.
“Yaitu, alam semesta kemungkinan besar akan runtuh, dan keruntuhan
itu terjadi lebih cepat daripada kalkulasi yang lama,” kata dia.
Dia menambahkan, fase transisi telah dimulai pada suatu tempat di alam semesta dan menyebar.
“Berakhirnya alam semesta telah dimulai pada suatu tempat dan saat
ini tengah menelan ke seluruh alam semesta. Mungkin itu dimulai dari
sekarang, bisa jadi di sini atau mungkin jauh dari sini. Kami tak tahu
pastinya. Ini teori kami,” jelas Krog. (VivaNews)
0 Response to "Fisikawan: Kiamat Alam Semesta Telah Dimulai"
Post a Comment