Para peneliti di India telah mengembangkan sistem pemfilteran menggunakan ramuan obat, yang mereka katakan dapat dengan cepat dan mudah menghilangkan fluoride dari air minum.
Teknologi yang dijelaskan dalam The International Journal of Environmental Engineering tersebut menggunakan bagian tanaman Tridax procumbens sebagai filter BioCarbon untuk ion. Nama lain Tridax procumbens adalah: Songgolangit (Jawa), Ketumpang (Sunda), Coat buttons, Tridax daisy, Wild daisy (Inggris), dan Kotobukigiku (Jepang).
Air minum dapat mengandung fluoride alami atau mungkin fluoride yang ditambahkan sebagai bahan pelindung untuk gigi oleh perusahaan air minum. Namun, kehadirannya bukan tanpa kontroversi, karena di beberapa daerah, kadar fluoride alami dalam air mungkin sudah di atas ambang batas yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia. Kimiawan Malairajan Singanan dari the Presidency College, di Chennai, menekankan bahwa pedoman WHO menunjukkan tingkat yang aman dari fluoride adalah 1,5 miligram per liter.
Dia menambahkan bahwa berbagai teknik untuk mengurangi kadar fluoride sudah dicoba, termasuk koagulasi, adsorpsi, presipitasi, pertukaran ion, reverse osmosis, dan elektrodialisis. Namun, logam ion dengan afinitas untuk fluoride dalam matriks BioCarbon merupakan pendekatan baru yang menjanjikan.
Filter BioCarbon
Singanan telah menyelidiki Tridax procumbens, yang biasa digunakan sebagai ramuan obat di India, sebagai penyerap BioCarbon untuk fluoride. Sebelumnya, tanaman tersebut telah diuji dalam ekstraksi logam berat beracun dari air. Dia menjelaskan bahwa dengan menyampurkan jaringan tanaman Tridax procumbens dengan ion aluminium memungkinkan untuk membuat filter BioCarbon aman yang akan menyerap ion fluoride dari air yang dihangatkan sekitar 27 derajat celcius melewati filter.
Percobaannya menunjukkan bahwa dibutuhkan hanya tiga jam untuk menghilangkan 98% fluoride dengan hanya 2 gram filter BioCarbon.
Filter BioCarbon memberikan alternative cara yang murah untuk defluoridate air di daerah di mana tingkat fluoride alaminya tinggi dalam air tanah, seperti di India, Cina, Sri Lanka, Hindia Barat, Spanyol, Belanda, Italia, Meksiko, Amerika Utara dan Selatan. Tekhnik ini juga dapat diadaptasikan untuk konsumen yang ingin mengurangi paparan terhadap fluoride, di mana fluoride biasa ditambahkan ke pasokan air untuk alasan kesehatan masyarakat.
Membuat Teh Songgolangit
Cara lain yang praktis untuk menetralisir kandungan fluoride pada air minum adalah dengan membuat teh dari tanaman Songgolangit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. Hamzah dan Agus di sebuah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga bagian Farmakologi. Daun songgolangit yang dijadikan serbuk minuman seperti teh berkhasiat sebagai anti inflamasi (anti radang) dan analgesik dengan menggunakan daun songgolangit yang sudah dikeringkan sekitar 40% atau setara dengan 2,2 gr cukup untuk 1 kali seduh atau dibuat dengan kantong teh yang berukuran 8cm x 8 cm.
Daunnya biasanya diseduh dengan air panas layaknya air teh. Dosis pengobatannya yang biasa dipakai sebagai obat tradisional yaitu digunakan sebanyak dua genggam tangan orang dewasa. Daun itu dimasukkan ke dalam dua gelas air mendidih lalu dibiarkan mendidih terus dengan api kecil sampai airnya tersisa satu gelas. Saring dan biarkan hingga hangat lalu diminum. Untuk mendapatkan hasil maksimal sebaiknya diminum rutin setiap hari selama dua minggu.
Songgolangit berasal dari Amerika Tropis. tanaman songgolangit ini dikenal sebagai tanaman benalu atau pengganggu yaitu tanaman gulma. Pada tahun 1906 di sebuah perkebunan kopi di Tasmania, Amerika. Sonngolangit biasa digunakan penduduk amerika sebagai penutup atap rumah dan pakan ternak pada zaman tersebut. Di Indonesia sendiri songolangit banyak ditemukan di Pulau Jawa, khususnya Jawa bagian timur.
Ciri-ciri tanaman Songgolangit:
1. Dapat tumbuh di tanah berpasir, dengan ketinggian 1.500 mdpl pada dataran rendah
2. Tinggi tanaman mencapai 40-75 cm
3. Memiliki daun yang agak lebar dan seluruh bagian permukanaan tanaman ditutup rambut kasar yang berasal dari tanaman songgolangit itu sendiri
4. Dapat tumbuh menjalar karena pada bagian batang bawah tanaman ini memunculkan tunas
5. Berakar tunggang kuat sehingga mampu menopang tanaman berdiri tegak.
6. Berbunga tunggal berwarna putih
Songgolangit memiliki 3 unsur senyawa kimia alami yang terkandung di dalamnya :
1. Fllavonoid Tanin, yang berfungsi sebagai penyejuk dan penghilang rasa nyeri rematik pada tulang persendian di bagian pinggang dan tulang lainnya.
2. Saponin Tanin, berfungsi sebagai antiradang, antibiotik, peluruh air kemih ( diuretik ) dan menurunkan kadar asam urat
3. Flavonoid saponin, yang berfungsi sebagai analgesik
Selain unsur senyawa diatas ternyata songgolangit kaya akan zat mineral yang diantaranya terdiri dari Kalium ( K ), Kalsium ( Ca ) dan Magnesium ( Mg ) yang berfungsi sebagai penjaga kondisi tulang dan jaringannya, meredakan pembengkakan pada persendian, mengontrol kadar asam urat dalam darah, memperbaiki fungsi metabolisme dari hati dan ginjal serta meningkatkan stamina tubuh.
Beberapa macam penyakit yang dapat diobati dengan Songgolangit :
1. Osteoartritis, yaitu penyakit degenaratif atau kehausan pada sendi, terutama pada sendi yang menopang berat badan
2. Artritis Rematoid, yakni penyakit degenaratif yang biasa menyerang pada sendi tulang seperti : tulang sendi pada lutut, tangan, pinggang, bahu dan tulang sendi lainnya.
3. Artritis Gout, yakni persendian yang sering dirasakan pada bagian ibu jari, telapak kaki, pergelangan kaki, lutut, siku dan pergelangan tangan
4. Radang Ginjal
5. Asam Urat
0 Response to "Menghilangkan Fluoride Dalam Air Minum Secara Alami"
Post a Comment