ILUSTRASI/NET |
Orgasme secara teratur ternyata memiliki manfaat tersendiri bagi pria.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard Medical School menyimpulkan bahwa pria yang ejakulasi lebih teratur sepanjang hidupnya memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena kanker prostat.
Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Harvard Medical School menyimpulkan bahwa pria yang ejakulasi lebih teratur sepanjang hidupnya memiliki resiko yang lebih rendah untuk terkena kanker prostat.
Hasil penelitian tersebut disampaikan pada pertemuan tahunan American Urological Society di New Orleans beberapa waktu lalu.
Perlu diketahui, prostat merupakan kelenjar satsuma berukuran kecil yang terletak antara penis laki-laki dan kandung kemihnya. Prostat memiliki fungsi untuk menghasilkan cairan putih kental yang dicampur dengan sperma yang dihasilkan oleh testis untuk membuat semen. Penderita kanker prostat biasanya mengalami sejumlah gejala seperti kesulitan buang air kecil serta disfungsi ereksi.
Para peneliti Harvard Medical School itu merujuk pada teori sebelumnya yang menjelaskan bahwa orgamse pada pria bisa ikut membuang senyawa kimia yang berpotensi memicu terjadinya kanker prostat. Teori lainnya adalah bahwa sperma yang dikeluarkan secara teratur memungkinkan sel-sel baru untuk berkembang dan turut menghentikan penumpukan sel-sel lama yang berpotensi memicu munculnya kanker.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa pria berusia antara 40 hingga 49 tahun yang mengalami ejakulasi sebanyak 21 kali atau lebih dalam sebulan memiliki resiko terkena kanker prostat lebih rendah 22 persen. Peneliti membandingkan dengan pria di rentang usia yang sama namun hanya mengalami ejakulasi sebanyak 4-7 kali dalam satu bulan.
Penelitian itu melibatkan hampir 32 ribu pria yang sehat. Mereka ditanya soal rata-rata ejakulasi setiap bulannya.
Namun demikian, para peneliti masih terus melakukan penelitian mendalam soal penekanan resiko kanker protat dengan frekuensi ejakualasi dan sejumlah faktor lainnya seperti diet, gaya hidup, dan rekam jejak penyakit prostat.
"Data ini adalah yang paling menarik untuk memanfaatkan ejakulasi pada pengembangan prostat, namun data pengamatan ini harus diinterpretasikan agak hati-hati," kata Dr Jennifer Rider dari Harvard Medical School dan Rumah Sakit Wanita Brigham.
"Pada saat yang sama, mengingat kurangnya faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk kanker prostat, hasil penelitian ini sangat menggembirakan," tambahnya seperti dimuat Daily Mail (Selasa, 19/5).
Menurut data World Cancer Research Fund International, pada tahun 2012 lalu, tercatat ada lebih dari 1,1 juta kasus kanker prostat yang terjadi di seluruh dunia. Secara umum, penyebab kanker prostat itu sendiri tidak diketahui dengan pasti. [mel]
Perlu diketahui, prostat merupakan kelenjar satsuma berukuran kecil yang terletak antara penis laki-laki dan kandung kemihnya. Prostat memiliki fungsi untuk menghasilkan cairan putih kental yang dicampur dengan sperma yang dihasilkan oleh testis untuk membuat semen. Penderita kanker prostat biasanya mengalami sejumlah gejala seperti kesulitan buang air kecil serta disfungsi ereksi.
Para peneliti Harvard Medical School itu merujuk pada teori sebelumnya yang menjelaskan bahwa orgamse pada pria bisa ikut membuang senyawa kimia yang berpotensi memicu terjadinya kanker prostat. Teori lainnya adalah bahwa sperma yang dikeluarkan secara teratur memungkinkan sel-sel baru untuk berkembang dan turut menghentikan penumpukan sel-sel lama yang berpotensi memicu munculnya kanker.
Dalam penelitian itu ditemukan bahwa pria berusia antara 40 hingga 49 tahun yang mengalami ejakulasi sebanyak 21 kali atau lebih dalam sebulan memiliki resiko terkena kanker prostat lebih rendah 22 persen. Peneliti membandingkan dengan pria di rentang usia yang sama namun hanya mengalami ejakulasi sebanyak 4-7 kali dalam satu bulan.
Penelitian itu melibatkan hampir 32 ribu pria yang sehat. Mereka ditanya soal rata-rata ejakulasi setiap bulannya.
Namun demikian, para peneliti masih terus melakukan penelitian mendalam soal penekanan resiko kanker protat dengan frekuensi ejakualasi dan sejumlah faktor lainnya seperti diet, gaya hidup, dan rekam jejak penyakit prostat.
"Data ini adalah yang paling menarik untuk memanfaatkan ejakulasi pada pengembangan prostat, namun data pengamatan ini harus diinterpretasikan agak hati-hati," kata Dr Jennifer Rider dari Harvard Medical School dan Rumah Sakit Wanita Brigham.
"Pada saat yang sama, mengingat kurangnya faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk kanker prostat, hasil penelitian ini sangat menggembirakan," tambahnya seperti dimuat Daily Mail (Selasa, 19/5).
Menurut data World Cancer Research Fund International, pada tahun 2012 lalu, tercatat ada lebih dari 1,1 juta kasus kanker prostat yang terjadi di seluruh dunia. Secara umum, penyebab kanker prostat itu sendiri tidak diketahui dengan pasti. [mel]
0 Response to "Studi Ilmiah: Rutin Orgasme Bisa Tekan 22 Persen Potensi Kanker Prostat"
Post a Comment