Seorang guru yang bertugas di desa terpencil
di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Didi Supriyadi(38), rela menempuh
perjalanan selama 1,5 jam menuju ke SDN 2 Sobang dengan menggunakan
sepeda motor. Walaupun jarak tempuh dari rumah ke sekolah sepanjang 60
kilometer, namun Didi berangkat untuk mengajar tanpa kenal lelah.
"Kami
setiap hari berangkat dari rumah di Kecamatan Cibadak menuju tempat
kerja di SDN 2 Sobang menempuh perjalanan selama 1,5 jam," kata Didi
Supriyadi di kediamannya, Minggu (28/2), demikian dilansir Antara.
Tidak
hanya jarak yang ditempuh dari rumah ke sekolah sepanjang 60 kilometer,
menurutnya lokasi yang berada di wilayah kawasan Hutan Konsevansi Taman
Nasional Gunung Halimun dan Salak (TNGHS) pun rawan mengancam jiwa jika
musim hujan.
"Karena seperti sekarang ini mengancam jiwa karena
berpotensi longsor. Kami tidak mengeluh jika curah hujan tinggi dengan
kondisi jalan setapak dengan melintasi hutan belukar serta perbukitan,"
tambahnya.
Dirinya juga bersyukur beberapa tahun terakhir
pemerintah telah memberikan tunjangan sebesar gaji pokok untuk guru di
pelosok desa terpencil. Tunjangan dana tersebut senilai Rp 2,5 juta per
bulan, namun pencairannya dihitung per triwulan.
"Kami lebih bersemangat mengajar di pelosok desa terpencil dengan adanya tunjangan itu," katanya.
Menurutnya,
selama ini, guru berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat kurang
karena tidak seimbang dengan jumlah siswa dan siswi yang diajar.
"Saat
ini jumlah siswa SDN 2 Sobang sebanyak 146 siwa dan yang berstatus
Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak tiga orang dan dibantu empat guru
sukarela. Sehingga perlu adanya pembahan tenaga guru sekitar lima orang
yang berstatus ASN," jelasnya.
Bupati Lebak, Iti Octavia
Jayabaya pun membenarkan bahwa hingga kini Lebak mengalami kekurangan
guru karena Lebak hingga kini mengalami kekurangan guru, termasuk yang
bertugas di desa terpencil. Iti meminta kepada pemerintah agar menambah
tenaga guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah tersebut.
"Pemerintah
daerah mengevaluasi kekurangan guru agar bisa terpenuhi kebutuhan
jumlah rombongan belajar. Sebab, hingga kini Kabupaten Lebak masih
kekurangan tenaga guru sehingga berdampak terhadap kualitas pendidikan,"
katanya
Diketahui, saat ini kebutuhan tenaga guru sebanyak
11.103 orang, namun guru berstatus Aparat Sipil Negara (ASN) 7.246 orang
terdiri dari 2.200 orang guru SD, 1.090 orang guru SMP dan 1.194 orang
guru SMA/SMK.
"Kita kekurangan guru sekitar 4.000 dan kini terpaksa merekrut guru berstatus sukarela," ucapnya.
Sumber : Merdeka
Silakan share jika bermanfaat >>>
0 Response to "[ Kisah Nyata ] Guru ini Tempuh 1,5 Jam ke Sekolah, Demi Mencerdaskan Anak Bangsa"
Post a Comment