Sungai Kapuas di Kalimantan Barat
merupakan sungai terpanjang yang terbentang dari Kabupaten Kapuas Hulu
dan bermuara di Kota Pontianak.
Di balik panjangnya Sungai Kapuas, banyak misteri yang tersimpan di
dalamnya. Salah satu yang dipercayai oleh masyarakat setempat adalah
keberadaan "penjaga" sungai yang memiliki bentuk menyerupai buaya. Buaya
penjaga itu berwarna kuning, buaya putih dan buaya hitam.
Masyarakat Kampung Bansir Laut biasa menyebut buaya itu sebagai kembaran dari Mak Tua yang merupakan seorang nenek yang kini sudah meninggal. Meski terdengar menyeramkan, tetapi sudah puluhan tahun "penjaga" sungai Kapuas tersebut tidak pernah mengganggu manusia di sepanjang sungai. Tokoh pemuda di Kampung Bansir Kelurahan Bansir Laut, Atut mengaku beberapa kali bertemu sang penjaga.
"Kalau saya bertemu dengan buaya ya di sekitar sini, di pesisir sungai ada pohon Nipah, nah biasa di situ munculnya.
Anehnya kalau muncul tidak pernah berenang layaknya buaya tetapi hanya menunjukkan kepalanya dengan mulut diatas terbuka" ungkapnya kepada Okezone. Menurut Atut, kembaran sekaligus penjaga Sungai Kapuas itu kadang terlihat namun lebih sering muncul di saat orang -orang sekitar Sungai Kapuas menggelar acara pernikahan dan menggelar meriam karbit saat malam takbiran.
"Dan kalau pun muncul, itu tandanya warga yang menggelar acara belum melakukan ritual "buang-buang" seperti minyak, telur ayam kampung, benang, paku dan beras kuning," jelasnya.
Masyarakat Kampung Bansir Laut biasa menyebut buaya itu sebagai kembaran dari Mak Tua yang merupakan seorang nenek yang kini sudah meninggal. Meski terdengar menyeramkan, tetapi sudah puluhan tahun "penjaga" sungai Kapuas tersebut tidak pernah mengganggu manusia di sepanjang sungai. Tokoh pemuda di Kampung Bansir Kelurahan Bansir Laut, Atut mengaku beberapa kali bertemu sang penjaga.
"Kalau saya bertemu dengan buaya ya di sekitar sini, di pesisir sungai ada pohon Nipah, nah biasa di situ munculnya.
Anehnya kalau muncul tidak pernah berenang layaknya buaya tetapi hanya menunjukkan kepalanya dengan mulut diatas terbuka" ungkapnya kepada Okezone. Menurut Atut, kembaran sekaligus penjaga Sungai Kapuas itu kadang terlihat namun lebih sering muncul di saat orang -orang sekitar Sungai Kapuas menggelar acara pernikahan dan menggelar meriam karbit saat malam takbiran.
"Dan kalau pun muncul, itu tandanya warga yang menggelar acara belum melakukan ritual "buang-buang" seperti minyak, telur ayam kampung, benang, paku dan beras kuning," jelasnya.
Sumber :okezone
Silakan share jika bermanfaat >>>
0 Response to "Misteri Buaya "Penjaga" Sungai Kapuas"
Post a Comment