Ilustrasi: Google |
Seorang istri mengabarkan kepada suaminya bahwa calon
bayinya menurut perkiraan alat kedokteran (USG) adalah berkelamin putri.
Hari yang ditunggupun tiba, ternyata perkiraan bidan tersebut meleset
dari dugaan! Karena ternyata yang lahir berjenis putra. Namun tak jarang
juga, alat deteksi jenin tersebut menunjukkan kesesuainnya dengan
kenyataan.
Asal tahu saja, ternyata pada zaman modern ini sudah ada
alat untuk mendeteksi jenis kelamin janin yang masih di kandungan
ibunya. Permasalahannya, sebagian orang mungkin mengira bahwa alat
kedokteran tersebut bertentangan dengan suatu aqidah seorang muslim yang
telah mapan bahwa ilmu ghoib itu hanya khusus bagi Allah saja yang
mengetahuinya, sebagaimana ditegaskan oleh Allah:
إِنَّ اللهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ
الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَافِي اْلأَرْحَامِ وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا
تَكْسِبُ غَدًا وَمَاتَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah
pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan
mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat
mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal“. (QS. Luqman: 34)
عَنِ ابْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – أَنَّ رَسُولَ
اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ « مَفَاتِيحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ لاَ
يَعْلَمُهَا إِلاَّ اللَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا فِى غَدٍ إِلاَّ اللَّهُ ،
وَلاَ يَعْلَمُ مَا تَغِيضُ الأَرْحَامُ إِلاَّ اللَّهُ وَلاَ يَعْلَمُ
مَتَى يَأْتِى الْمَطَرُ أَحَدٌ إِلاَّ اللَّهُ ، وَلاَ تَدْرِى نَفْسٌ
بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ، وَلاَ يَعْلَمُ مَتَى تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ
اللَّهُ » .
Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: “Kunci-kunci
ghoib ada lima, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah: Tidak ada
yang mengetahui apa yang terjadi besok kecuali Allah, tidak ada yang
mengetahui apa yang di rahim kecuali Allah, tidak ada yang mengetahui
kapan turunnya hujan kecuali Allah, dan tidak ada jiwa yang mengetahui
di mana akan mati, dan tidak ada yang mengetahui kapan kiamat terjadi
kecuali Allah. (HR. Bukhori 4697)
Nah, apakah Al-Qur’an dan hadits yang shohih bertentangan
dengan fakta ilmu kedokteran?! Bagaimanakah duduk permasalahan
sebenarnya?! Inilah yang akan kita coba untuk menyingkapnya. Semoga
bermanfaat.
Antara Dalil Dan Fakta Ilmiyah
Sebelum memasuki inti permasalahan, hendaknya
kita tanamkan bersama dalam hati kita semua bahwa khobar yang terdapat
dalam Al-Qur’an dan hadits yang shohih tidak mungkin bertentangan dengan
fakta nyata, sebab fakta adalah suatu hal yang pasti dan dalil yang
shohih dan jelas juga sesuatu yang pasti, sedangkan tidak mungkin dua
hal yang pasti itu bertentangan.
Oleh karena itu, apabila kita mendapati dhohir Al Qur’an
atau hadits shohih dianggap menyelisihi fakta, maka ketahuilah bahwa
dhohir tersebut tidak seperti yang diinginkan oleh Allah atau fakta
tersebut ternyata tidak nyata, sebab tidak mungkin fakta nyata
bertentangan dengan Al Qur’an selama-lamanya, karena Al Qur’an itu dari
Allah yang Maha Mengetahui.
Nah, alat deteksi janin ini adalah sebuah fakta nyata yang sangat lucu bila diingkari. As-Safarini berkata:
فَكُلُّ مَعْلُوْمٍ بِحِسٍّ أَوْ حِجَا فَنَكْرُهُ جَهْلٌ قَبِيْحٌ بِالْهَجَا
Segala sesuatu yang bisa diketahui dengan panca indra dan akal Mengingkarinya adalah kejahilan dan ejekan yang nyata.
Maka, sesuatu yang diketahui dengan panca indra
tidak mungkin diingkari, bahkan siapa yang mengingkarinya dengan
embel-embel syari’at berarti dia telah menodai syari’at.
Alat Deteksi Bukan Menyingkap Ilmu Ghoib
Sesungguhnya Allah berfirman:
} أَفَلاَ يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْءَانَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلاَفاً كَثِيرًا
“Maka Apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? kalau
kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat
pertentangan yang banyak di dalamnya“.(QS. An-Nisa’: 82)
Bila kita cermati masalah ini secara tenang, ternyata tidak
ada kontradiksi antara dalil-dalil ini dan alat modern tersebut. Oleh
karenanya, para ulama menjawab kontradiksi ini dengan beberapa jawaban
sebagai berikut:
1. Ilmu Allah tentang apa yang di rahim tidaklah terbatas
pada jenis kelamin saja tetapi ilmu yang terperinci, mencakup umurnya,
kehidupannya, perjalanan hidupnya, amalnya, kebahagiaan dan
kesengsarannya, apakah dia termasuk penghuni neraka ataukah surga. Oleh
karena itu dalam hadits Abdullah bin Mas’ud, Nabi bersabda:
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ
أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ فِى ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ
ثُمَّ يَكُونُ فِى ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ
فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ
رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ سَعِيدٌ
Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dikumpulkan
penciptaannya di rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian menjadi
segumpal darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging
selama empat puluh hari, kemudian diutus malaikat untuk meniupkan ruh
padanya dan diperintahkan dengan empat kalimat, menetapkan rizkinya,
ajalnya, amalnya, sengsara atau bahagia. (HR. Bukhori 3208 dan Muslim
2643)
Masalah-masalah ghoib di atas seperti rizki, amal
perbuatan, ajal, kebahagian dan kesengsaraan tidak mungkin diketahui
oleh seorangpun sekalipun dia memiliki ilmu dan kemampuan yang luar
biasa sekalipun!!
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata: “Alat ini tidak bertentangan dengan ayat, sebab lafadz $tB merupakan isim maushul yang menunjukkan umum dan mencakup semua yang berkaitan dengan janin.
Dan sebagaimana dimaklumi bersama, tidak akan
ada seorangpun yang berani mengaku bahwa dia mengetahui kalau janin ini
akan keluar dalam keadaan hidup atau mati, berumur panjang atau pendek,
apakah dia akan menjadi kaya atau miskin, apakah dia orang shalih atau
jelek, sengsara atau bahagia. Kemudian adakah yang berani mengaku bahwa
dia mengetahui jenis kelamin seorang janin sebelum dia tercipta?!
Jadi, mengetahui apa yang terdapat dalam rahim
tidaklah khusus berkaitan tentang jenis kelamin putra atau putri setelah
terciptanya janin di rahim ibu, sebab apabila dia telah tercipta,
malaikat yang bertugas tentang rahim bertanya: Apakah putra atau putri?,
sehingga dia juga tahu apakah jenisnya putra atau putri, tidak khusus
lagi bagi Allah. Dengan demikian, jelaslah bagi kita bahwa alat deteksi
tersebut tidak bertentangan dengan ayat karena ilmu Allah meliputi
segala hal yang di rahim, tidak khusus masalah jenis kelamin saja”.
2. Ilmu Allah tentang rahim di sini mencakup semua rahim
wanita, baik manusia, hewan, burung dan makhluk-makhluk lainnya,
berdasarkan keumuman ayat. Tentu saja, ilmu kedokteran tidak mampu untuk
meliput semua itu.
3. Banyak perbedaan antara ilmu Allah dan ilmu makhluk, di antaranya:
a. Allah mengetahui hal itu sebelum terbentuknya janin,
bahkan sebelum pernikahan suami istri, sedangkan ilmu kedokteran tidak
mengetahui hal itu kecuali setelah terbentuknya janin.
b. Ilmu Allah terhadap jenis janin adalah ilmu yang pasti,
sedangkan ilmu kedokteran bisa benar dan bisa salah sebagaimana telah
terbukti dalam banyak contoh kejadian.
c. Ilmu Allah tidak didahului dengan kebodohan sedangkan ilmu kedokteran didahului kebodohan.
Dengan adanya perbedaan-perbedaan ini, maka hal itu
menunjukkan bahwa ilmu Allah meliputi apa yang di rahim, sedangkan ilmu
makhluk maka hanya terbatas
Dari sini dapat kita tarik kesimpulan bahwa alat deteksi
jenis kelamin tersebut tidak bertentangan dengan ayat dan hadits karena
itu hanya ghoib yang relatif saja, yang bisa diketahui oleh dokter
dengan alat-alat pembantu, ini bukan perkara ghoib yang hanya diketahui
oleh Allah semata.
Imam Al-Qurthubi menyebutkan: “Jenis kelamin janin bisa
diketahui dengan pengalaman panjang, dan terkadang pengalaman dan
perkiraan tersebut meleset sehingga ilmu yang haqiqi tetap hanya Allah
yang mengetahui”.
Lajnah Daimah juga menegaskan: “Mengetahui jenis janin
apakah putra atau putri sebelum tercipta, tidak ada yang mengetahuinya
kecuali hanya Allah semata. Adapun setelah terciptanya maka hal itu
mungkin dengan alat-alat kedokteran modern yang merupakan anugerah kemampuan Allah kepada hambaNya”.
Jadi, tidak ada yang perlu dipermasalahkan untuk
mengingkari penemuan medis ini dengan alasan bahwa ini termasuk perkara
ghoib. Sebagian ahli tafsir menjelaskan bahwa usaha para dokter untuk
mendeteksi jenis janin yang masih di kandungan ibu bisa dengan melalui
tanda-tanda dan penelitian. Ibnul Arobi menyebutkan: “Sebagian perkara
ini dijadikan tanda oleh para dokter untuk mengetahui jenis janin”.
Setelah itu, si dokter tersebut tidak dikafirkan dan tidak difasiq’kan
karena berpedoman pada percobaan dan penelitian, dan dia tidak dianggap
mengaku mengetahui ilmu ghoib
KESIMPULAN
Dari keterangan dan nukilan ucapan para ulama di atas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut:
- Boleh seorang wanita memeriksakan kandungannya untuk mengetahui jenis kelamin calon bayinya
- Tidak mungkin Al-Qur’an dan hadits yang jelas bertentangan dengan fakta.
- Alat untuk mengetahui jenis janin tidaklah bertentangan dengan syari’at karena hal itu bukanlah lagi perkara ghoib yang khusus diketahui oleh Allah.
- Alat tersebut sekedar perkiraan saja dan tidak boleh dipastikan.
- Barangsiapa mengaku mengetahui jenis bayi yang belum tercipta maka itu adalah kedustaan dan ramalan belaka.
sumber: abiubaidah
0 Response to "Alat Deteksi Janin (USG), Antara Ilmu Kedokteran Dan Syari’at... Apakah Menyalahi Ketentuan Allah. Inilah Jawabannya!"
Post a Comment